Merupakan tahapan atau metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang bersifat sistemik dengan menyelesaikannya menggunakan Hard
Operation Research.
• Model berpikir
Dalam prakteknya proses berpikir dengan metode ilmiah harus ditunjang
dengan suatu model berpikir yang benar. Model berpikir dapat dianalogikan
sebagai sebuah pisau bedah bagi seorang dokter ahli bedah. Tanpa pisau tersebut
seorang ahli bedah tidak akan mampu melakukan pembedahan secara sempurna.
Mungkin si ahli bedah dapat menggunakan alat lain, namun hasil pembedahannya
tidak akan sempurna. Definisi model berpikir
adalah “Suatu alat analisa permasalahan yang berbasiskan logika dan
informasi”. Karena pola pikir berbasiskan logika, maka masalah yang dapat
dibahas oleh model berpikir adalah masalah-masalah yang logis dan rasional yang
berada pada dimensi ruang dan waktu serta pemikiran filosofis yang berdasarkan
logika. Sedangkan informasi penting sebagai penunjang utama proses berpikir.
Model berpikir dapat dibagi dalam dua model besar yaitu model berpikir
yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yang bersifat parsial dan model
berpikir yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yang bersifat
perbandingan. Sesuai dengan urutannya, model berpikir yang melakukan analisa
atas permasalahan parsial harus terlebih dahulu dikuasai mempelajari model
berpikir perbandingan.
•
Functionalist
Kompleksitas manusia dan perbedaan pendapat yang rendah. Kompleksitas dan
ketidakpastian dapat didekati dengan distribusi probabilitas.
•
Interpretive
Menempatkan pendekatan subjektif untuk menjelaskan
mengapa permasalahan terjadi.
•
Emancipatory
Pendekatan dengan beberapa stakeholder mempunyai perbedaan nilai, budaya,
cara pandang yang radikal.
· •
Fase-fase
Hard OR Methodology
Fase yang ada pada Hard OR methodology
adalah:
o
Problem formulation scoping
Langkah dalam
membuat Problem formulation scoping :
1. Merangkum
situasi permasalahan – dapat dengan rich picture atau mind map.
2. Identifikasi
permasalahan yang tepat – enam elemen pendefinisi masalah, kompleksitas
definisi permasalahan, peranan stakeholder.
3. Mendefinisikan
sistem relevan - influence diagram.
o
Problem modelling
Langkah dalam
membuat Problem modelling :
1. Membuat Problem formulation scoping
2. Membangun
model matematika
Didapatkan
dari bentuk influence diagram yang detail lalu
didapatkan perhitungan yang tepat antar input, varabel sistem dan output sehingga fungsi tujuan dapat terlaksana.
3. Menemukan
solusi yang disukai
Dari model
matematika tersebut, solusi dicari sesuai dengan tujuan problem owner.
4. Menguji
dan memvalidasi model dan solusi
Dengan mengecek apakah model sudah benar secara logis
dan matematis dan apakah data yang digunakan sudah benar. Berikut tahapannya :
Ø
Verifikasi hubungan dalam ekspresi matematik
Ø
Mengecek program computer
Ø
Verifikasi dimensi pada sisi kiri dan sisi kanan
Ø
Menguji konstanta numeric
Ø
Validasi eksternal yaitu pertanyaan mengenai kredibilitas model.
5. Uji
‘What-if’ atau analisis sensitivitas
Pertanyaan ‘what if’ atau dapat
dikategorikan sebagai trial error fungsi tujuan yang telah didapatkan.
o
Implementation of recommendation
Berikut
tahapan dalam membuat Implementation of recommendation :
1.
Membuat
Problem modelling
2.
Membangun
Rencana Implementasi, yaitu menyiapkan rencana mendetail mengenai
tugas-tugas pengimplementasian, tugas untuk individual, dan jadwal untuk
koordinasi
3.
Membuat prosedur untuk menjaga dan mengendalikan
solusi
4.
Implementasikan solusi secara aktual
5.
Melakuan audit pada solusi
Referensi : http://www.geocities.ws/bukukmhdi/bpk38.html
by Qolli Kusuma
1102120074
Tidak ada komentar:
Posting Komentar