Minggu, 21 Desember 2014

Analisis sensitivitas dan Cost Benefit Analysis

ANALISIS SENSITIVITAS
(SENSITIVITY ANALYSIS)

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
TUJUAN ANALISIS SENSITIVITAS
Menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat
1.  Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya di dasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang 
2.    Analisis pasca criteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisisbisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat 

Contoh:
- Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan
Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan berikut:
1.Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
2.Penurunan produktivitas
3.Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
 Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C ratio, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang mungkin terjadi.Mudah dilakukan dalam software spreadsheet.

Bisnis sangat sensitivitas terhadap perubahan akibat beberapa hal :
1.       Harga
2.       Keterlambatan pelaksanaan
3.       Kenaikan biaya
4.       Ketidaktetapan dan perkiraan hasil (produksi)

ANALISIS NILAI PENGGANTI (SWITCHING VALUEANALYSIS)
Gittinger (1986) menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensivitas adalah nilai pengganti (switching value).switching value ini adalah perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum.Perbedaan yang mendasar antara analisis sensivitas yang biasa dilakukan dengan switching value adalah pada analisis sensivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik.



CBA (Cost Benefit Analysis)

Cost Benefit Analysis atau analisis biaya manfaat adalah pendekatan untuk rekomendasi kebijakan yang memungkinkan analisis membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang (Dunn, 2003).
Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost)  sering digunakan untuk menganalisis kelayakan proyek-proyek pemerintah.  Pelaksanaan proyek pemerintah umumnya mempunyai tujuan yang berbeda dengan investasi swasta.  Pada proyek swasta, biasanya diukur berdasarkan kepada keuntungan yang didapatkan.  Pada proyek pemerintah, keuntungan seringkali tidak dapat diukur dengan jelas karena tidak berorientasi kepada keuntungan. Dengan kata lain, keuntungan didasarkan kepada manfaat umum yang diperoleh oleh masyarakat.  Sebagai contoh proyek pemerintah antara lain : proyek pembangunan jalan, pembangunan jembatan, pengendalian banjir, pengendalian polusi, dan lain-lain.  Sehubungan dengan hal tersebut, analisis NPV dan IRR yang umumnya digunakan untuk proyek investasi swasta tidak digunakan untuk menilai kelayakan investasi dari proyek pemerintah.
Dalam proyek pemerintah :
1.      Semua pengeluaran (cost) adalah semua biaya yang dikeluarkan Pemerintah.
2.      Semua manfaat (benefit) adalah penghematan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dengan adanya proyek tersebut

Tahapan CBA

Menurut Lawrence dan Mears (2004), tahapan dasar dalam melakukan analisis biaya manfaat secara umum meliputi:
a.         Penetapan tujuan analisis dengan tepat
b.         Penetapan perspektif yang dipergunakan (identifikasi pemangku kepentingan yang terlibat)
c.         Mengidentifikasi biaya dan manfaat
d.         Menghitung, mengestimasi, menskalakan dan mengkuantifikasi biaya dan manfaat
e.         Memperhitungkan jangka waktu (discount factor)
f.          Menguraikan keterbatasan dan asumsi

Biaya (Cost)

Menurut Kadariah (1999), biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu Biaya Persiapan, Biaya Investasi, Biaya Operasional, dan Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan.
1)         Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang bersangkutan benar-benar dilaksanakan, misalnya biaya studi kelayakan pada lahan yang akan digunakan untuk proyek termasuk di dalamnya studi kelayakan pada daerah dan masyarakat sekitarnya dan biaya untuk mempersiapakan lahan yang akan digunakan.
2)         Biaya Investasi atau Modal
Biaya investasi biasanya didapat dari pinjaman suatu badan atau lembaga keuangan baik dari dalam negeri atau luar negeri. Yang termasuk biaya investasi adalah biaya tanah, biaya pembangunan termasuk instalasi, biaya perabotan, biaya peralatan (modal kerja).
3)         Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan, biaya listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan sebagainya.
4)         Biaya Pembaharuan atau Penggantian
Pada awal umur proyek biaya ini belum muncul tetapi setelah memasuki usia tertentu, biasanya pada bangunan mulai terjadi kerusakan- kerusakan yang memerlukan perbaikan. Tentu saja terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut waktunya tidak menentu, sehingga jenis biaya ini sering dijadikan satu dengan biaya operasional. Selain itu, masih ada lagi biaya yang mencerminkan true values tetapi sulit dihitung dengan uang, seperti pencemaran udara, air, suara, rusaknya/tidak produktifnya lagi lahan, dan sebagainya.

Manfaat (Benefit)

Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung dan manfaat terkait (Kadariah, 1999).
1)                  Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik dan sebagainya.
2)         Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul di luar proyek, namun sebagai dampak adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya pendapatan masyarakat disekitar lokasi proyek. (sulit diukur)
3)         Manfaat Terkait
Manfaat terkait yaitu keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan sejumlah uang, namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan kenyamanan. Dalam penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi.


Antonio Bennarivo Nainggolan
1102120141
TI 36 05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar